TUGAS PTIK
Kelas : 21.1A.07
Kelompok 1 :
1. Wijayanti 21100034
2. Intan Baiduri 21100004
3. Riany Sinasari 21100030
4. Deani Ary Pramitha 21100070
5. Fitra Nur Khotimah 21100047
6. Emi Risca wati 21100046
DSS (Decision Support System)
DSS adalah seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara efisien dan efektif, yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternative keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/ tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan.
Fungsi DSS bagi seorang manajer antara lain:
a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur
b. Memberikan dukungan bagi pertimbangan manajerdan bukan dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
c. Meningkatkan efiktifitas keputusan yang diambil manajer.
Keputusan strategis adalah keputusan yang dibuat oleh Manajemen Puncak (Top Management). Keputusan ini bercirikan pada masalah ketidakpastian terutama yang berorientasi pada masa datang. Informasi yang dibutuhkan pada keputusan strategis ini adalah informasi strategis. Hasil keputusan yang diambil biasanya berpengaruh pada keseluruhan organisasi. Contoh dari keputusan ini misalnya, keputusan mengenai perluasan usaha, penentuan jalur produk dan diversifikasi produk.
Proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 fase:
a. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukkan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
b. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi
c. Choice
Tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternative tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan :
1. Proses perumusan/identifikasi persoalan keputusan
2. Penetapan parameter serta variabel yang merupakan bagian dari sebuah persoalan keputusan
3. Pembuatan penetapan alternatif-alternatif pemecahan persoalan atau keputusan
4. Menetapkan kriteria pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang terbaik
5. Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya
Pihak-pihak yang berperan dalam Pengembangan DSS :
Terdapat 5 pihak yang berperan dalam pengembangan SPK, kelima peran tersebut adalah:
a. Manajer atau Pemakai, yaitu pihak yang terlibat langsung dengan proses pengambilan keputusan, pihak yang harus mengambil tindakan dan bertanggung jawab terhadap hasil tindakannya.
b. Penghubung, yaitu pihak yang membantu pemakai, mungkin seorang asisten yang bertugas menjalankan terminal, atau lebih dari sekedar itu.
c. Pembangun SPK atau Fasilitator, yaitu pihak yang mengembangkan SPK khusus dari pembangkit SPK
d. Pendukung Teknik, yaitu pihak yang mengembangkan tambahan kemampuan atau komponen sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan pembangkit SPK. Database-database baru, model-model analisis baru, dan tambahan format tampilan data merupakan hasil kerja pendukung teknik.
e. Pengembang Peralatan, yaitu pihak yang mengembangkan teknologi baru (baik hardware maupun software), dan meningkatkan efisiensi hubungan antara subsistem dalam SPK.
Komponen Teknologi
Pendekatan yang diterapkan untuk merancang komponen teknologi yang dibutuhkan dalam membangun DSS efektif adalah merancang kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak bagi manajemen dialog, pendekatan alternatif struktur data berdasarkan fungsi manajemen data, serta merancang model-model analisis dalam pengambilan keputusan yang digunakan dalam DSS.
Manajemen Dialog
Komponen dialog suatu DSS adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang memberi sarana interface (antarmuka) antara pemakai dengan DSS. Komponen dialog menyajikan output DSS pada pemakai dan mengumpulkan input ke dalam DSS. Beberapa jenis gaya dialog, antara lain :
1. Dialog tanya jawab
DSS bertanya kepada pemakai, kemudian pemakai menjawab, dan seterusnya, sampai DSS mengeluarkan jawaban yang diperlukan untuk mendukung keputusan. Dialog tanya jawab menggunkan bahasa yang umum.
2. Dialog Perintah
Jenis ini adalah perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi DSS. Format perintah menggunakan kata-kata standar dan pendek. Untuk aplikasi sederhana, perintah-perintahnya mudah dipelajari tetapi mungkin bagi pemakai yang jarang menggunakan sistem perlu belajar kembali.
3. Dialog Menu
Gaya dialog yang populer dalam SPK ialah dialog menu. Dalam dialog menu, pemilih memilih salah satu dari beberapa alternatif menu, dengan menekan tombol pada papan kunci.
4. Dialog form masukkan /keluaran
Dialog form masukan/keluaran menyediakan form input tempat pemakai memasukkan perintah dan data, form keluaran merupakan tanggapan dari DSS. Sesudah memperhatikan form keluaran, pemakai dapat mengisi form masukan lainnya untuk melanjutkan dialog.
5. Dialog Masukan dalam Konteks Keluaran
Perluasan dari dialog form masukan adalah dengan mengkombinasikan form masukan dan keluaran sehingga masukan dari pemakai selalu dalam konteks keluaran DSS sebelumnya. Dalam gaya dialog ini, DSS memperlihatkan keluaran yang dapat diisi oleh pemakai sehingga dapat sekaligus mengubah keluaran tersebut.
Manajemen Database
Manajemen database merupakan topik yang relevan dengan sebagian besar aplikasi komputer termasuk DSS. Database merupakan prasyarat untuk merancang DSS yang efektif, agar dapat :
1. Menyederhanakan pengumpulan dan pemeliharaan data yang digunakan DSS.
2. Membatasi fungsi-fungsi pengelolaan yang dibutuhkan DSS.
3. Menyederhanakan perancangan DSS.
4. Mengeliminasi performansi yang tidak perlu dan mendukung keamanan.
5. Meningkatkan kemampuan penggunaan data secara kolektif.
Sistem Manajemen Data Base (DBMS) juga merupakan prasyarat penting bagi DSS, karena DBMS menangani pemeliharaan dan kontrol database, serta menyederhanakan program interface DSS dengan Database.
Dalam pengembangan komponen manajemen database, akan terjadi pemilihan satu atau lebih model data. Model data adalah metode penyajian, pengolahan, penyimpanan, dan penanganan data dalam suatu komputer. Suatu model data mempunyai 3 bagian, yaitu :
1. Kumpulan struktur data, misalnya tabel, hubungan, hirarki, atau network.
2. Kumpulan operasi yang dapat diterapkan pada struktur data, misalnya pembaharuan, pencarian informasi, kombinasi dan sambungan.
3. Kumpulan aturan/kendala yang menetapkan atau mengubah status nilai pada struktur database.
Model data harus dibedakan dengan komponen pemodelan suatu DSS. Meskipun komponen manajemen database dapat digunakan oleh komponen pemodelan, model data merupakan model penyimpanan data dan operasi-operasi pada penyimpanan, sedangkan komponen pemodelan terdiri dari model-model keputusan.
Manajemen Model
Komponen pemodelan memberikan kemampuan pengambil keputusan untuk menganalisa masalah secara penuh melalui pengembangan dan perbandingan alternatif keputusan. Integrasi model-model ke dalam sistem informasi berarti mengubah suatu sistem informasi manajemen yang berdasarkan pendekatan komunikasi data dan pelaporan terintegrasi, menjadi suatu sistem pendukung keputusan.
Komponen pemodelan merupakan alat utama untuk mendukung aktifitas pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Komponen pemodelan mendukung aktivitas-aktivitas pada fase design dan choice, yang meliputi :
• Proyeksi
• Deduksi
• Analisis
• Penetapan alternatif
• Optimasi
• Simulasi, dll.
Perancangan komponen pemodelan harus memungkinkan user atau pengambil keputusan untuk mendukung aktivitas-aktivitas secara langsung. Beberapa kapabilitas yang dibutuhkan pemodelan dalam DSS adalah sebagai berikut :
1. Interface
• Pemakai dapat bekerja dalam proses pemecahan masalah tanpa selingan yang tidak perlu.
• Parameter kontrol harus diekspresikan dalam bentuk yang mudah dikenali oleh pemakai
2. Control
• Pemakai harus diberi suatu spektrum kontrol. Jika memungkinkan, sistem harus mendukung operasi manual yang memnungkinkan pemakai dapat memilih level operasi algoritma yang sesuai.
• Mekanisme kontrol harus memungkinkan pemahaman pemakai secara langsung terhadap solusi masalah.
3. Fleksibilitas
Operasi-operasi manual dan algoritmik dapat saling dipertukarkan sehingga pemakai dapat mengembangkan sebagian solusi melalui metode manual dan melanjutkannya dengan metode algoritma dan sebaiknya.
4. Umpan Balik(feedback)
• Sistem harus menyediakan umpan balik sehingga pemakai mengetahui secara penuh kedudukan proses solusi setiap saat.
• Perancangan itu sendiri harus menggunakan sistem umpan balik.
Manfaat DSS
Beberapa alasan penting dipergunakannya DSS antara lain karena manfaat seperti :
1. Perusahaan berada pada keadaan yang tidak menentu
2. Menghargai kompetisi lokal maupun internasional
3. Membantu menyelesaikan masalah yang sulit dalam operasional
4. Adanya komputer yang membantu dalam peningkatan efisiensi dan kemampuan menuju unggulan pasar
5. Bagian informasi tak bisa lagi hanya sewaktu-waktu saja, tetapi harus merupakan bagian yang menyatu dari proses basis
Secara umum, manfaat yang dapat diambil dengan menggunakan DSS yaitu :
1. Punya kemampuan mendukung pemecahan masalah yang komplek
2. Bereaksi cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan pada kondisi yang berubah DSS melakukan analisis kuantitatif dengan sangat cepat dan menghemat waktu
3. Punya kemampuan dengan mencoba berbagai strategi berbeda kondisi dengan tepat dan cepat
4. Belajar dan mengembangkan program baru dengan menggunakan pola analisis “what if” (apabila), merupakan sarana dalam pelatihan manajer
5. Membangun jembatan komunikasi, sehingga pengumpulan data dan pemecahan masalah yang merupakan alat untuk meningkatkan kerjasama tim
6. Meningkatkan pengendalian pengukuran dan meningkatkan kinerja organisasi
7. Menghemat biaya, pembuatan atau menghemat biaya akibat keputusan yang salah
8. Keputusan lebih objektif dan konsisten dibandingkan dengan intuisi saja
9. Meningkatkan efektifitas manajerial dengan menghemat waktu kerja pada bidang analisis, perencanaan dan pelaksanaan
10. Meningkatkan produktivitas dari analisis
Karakteristik dan kemampuan dari DSS adalah :
1. Keputusan semi terstruktur
2. Bagi manajer pada berbagai tingkat
3. Bagi kelompok atau perorangan
4. Kepentingan yang saling terpisah
5. Membantu kemampuan dan rancangan
6. Membantu variasi keputusan dalam corak dan proses
7. Dapat menyesuaikan diri dan lentur
8. Mudah digambarkan
9. Efektifitas bukan efisiensi
10. Manusia mengendalikan mesin
11. Penggunaan berkembang
12. Mudah membuatnya
13. Pembuatan modul
14. pengetahuan
Pengembangan
Gambar berikut ini merupakan langkah-langkah tahapan dalam rangka pengembangan DSS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pengembangan DSS yang dimulai dari tahap perencanaan, penelitian, analisis, pelaksanaan, pemeliharaan dan tahap adaptasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar